Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)

Evaluasi Kebijakan Larangan Pemasangan Polisi Tidur (Speed Bump dan Speed Hump) di Kabupaten Ponorogo Sunarso, Sunarso; Bilyastuti, Mai Puspadyna; Andayani, Erni
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 12 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.957 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i12.1201

Abstract

Fenomena yang berkembang di Kota Ponorogo saat ini adalah masyarakat secara swadaya memasang polisi tidur (speed bump dan speed hump), padahal tindakan itu dilarang oleh Pemerintah Kabupaten. Larangan itu tertuang dalam Perda Kabupaten Ponorogo Nomor 5 Tahun 2011 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Data yang telah terkumpul dilakukan analisa secara kualitatif dengan membandingkan teori evaluasi kebijakan menurut Charles O Jones, bahwa evaluasi kebijakan harus meliputi beberapa kegiatan, yaitu pengkhususan (spesification), pengukuran (measurement), analisis dan rekomendasi. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa tujuan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat tidak tercapai karena dalam pelaksanaannya masyarakat tidak mematuhi larangan tersebut. Hal ini dapat diukur dari banyaknya pelanggaran masyarakat dalam memasang polisi tidur tanpa memberi tahu kepada Dinas Perhubungan. Hasil analisa menunjukkan bahwa pemasangan polisi tidur oleh masyarakat adalah tindakan pragmatis untuk mencegah kecelakaan di kawasan pemukiman, oleh karena itu Negara harus hadir untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran lainnya. Rekomendasi yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah mengganti kebijakan larangan dengan kebijakan regulasi atau pengaturan pemasangan, meningkatkan pemasangan rambu-rambu lalu lintas sampai ke jala-jalan lingkungan atau pemukiman, meningkatkan sosialisasi perilaku tertib lalu lintas, dan meningkatkan koordinasi antar instansi terkait.
Membangun Masyarakat yang Mandiri, Kreatif dan Religius Heriana, Tutik; Sunarso, Sunarso; Mulyanto, Takim; Wijaya, Andik; Subagyo, Anton; Wulandari, Risky; Sugeng, Sugeng
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.044 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1350

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dilakukan bukan hanya dengan cara memberi sesuatu kepada masyarakat dan masyarakat hanya menerima apa yang diberikan oleh pengabdi tanpa melakukan apapun. Pengabdian masyarakat jauh lebih dari itu, pengadian masyarakat dilakukan untuk 'mengubah' pola pikir masyarakat agar menjadi mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada. Metode pengabdian dengan menggunakan PAR (Participatori Action Research). Sedangkan Metode pelaksanakan dengan partisipatif, demonstrasi, pelatihan dan praktek. Atas dasar analisis situasi awal yang didapatkan dari survey pendahuluan bahwa masyarakat desa Pijeran, kecamatan Siman, kabupaten Ponorogo membutuhkan motivasi stimulan terhadap ide-ide usaha untuk meningkatkan kreatifitas serta mendatangkan tambahan penghasilan bagi masyarakat desa tersebut. Yang dimaksud kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu menghasilkan produk baru yang belum ada sebelumnya dan bisa digunakan oleh masyarakat sehingga bisa lebih mandiri secara finansial. Secara paralel juga diperlukan upaya peningkatan kapasitas kerohanian masyarakat melalui kegiatan berbasis agama. Tim pengabdi berusaha mendorong masyarakat untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai religius, kreatif dan kemandirian sebagai modal dasar dalam pembangunan desa. Menumbuhkembangkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungan. Meningkatkan kolaborasi antara warga dan pihak lain agar tercipta percepatan pembangunan.